Promoting Tolerance and School-Community Collaboration through Religious Education: A Case Study from Muang Pattani Elementary School in Southern Thailand

Authors

  • Abdulrahman Sama-alee Deartment of Education
  • Sri Sumarni
  • Moominah Bungatayong
  • Yahaya Niwae
  • Abdulfattah Japakiya

Keywords:

Keywords: Religious education, tolerance, multiculturalism, local wisdom

Abstract

Pendidikan Agama Pendukung Sikap Toleran dan Kemitraan Sekolah - Masyarakat (Studi Kasus Sekolah Dasar Muang Pattani, Thailand Selatan) Rumusan masalah dalam penenelitian ini adalah (1) mengapa sekolah multikultur mampu menjaga keharmonisan di antara perbedaan yang ada dan penerapan pendidikan agama berbasis nilai-nilai toleransi dan pendekannya? (2) bagaimana pendidikan agama dilaksanakan untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi kepada para siswanya?. Tujuan penelian ini adalah untuk (1) mengtahui tentang penerapan pendidikan agama berbesis tolenransi  dan (2) mengtahui tentang pelaksanaan dan sumber nilai dalam membangun sikap toleransi di sekolah.. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif urgen dilakukan karena Palam masyarakat multikultur, perilaku toleran dapat ditumbuhkan melalui pendidikan agama. Pendekatan keilmuan yang digunakan adalah pendekatan filosofis-fenomologis berhasil memetakan tiga corak entitas berpikir keagamaan yaitu Subjektifitas, Objektifitas dan Intersubjektifitas. Teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan Teknik Triangulasi. Anailisis data menggunakan analisis interaktif yang meliputi: (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) pengambilan kesimpulan.

Kesimpulan penelitian ini Pertama, Sekolah Dasar Muang Pattani Thailand adalah sekolah yang telah menerapkan pendidikan agama berbasis nilai-nilai toleransi melalui berbagai pendekatan, antara lain: Pendekatan islam rahmatan lil a’lamin, Pendekatan Mikro, Pendekatan Mezo, dan Pendekatan Makro. Kedua, Sumber nilai yang menjadi ruh dalam membangun sikap toleransi di sekolah Muang Pattani Thailand berasal dari ajaran agama Islam dan Budha yang moderat serta didukung oleh maklumat Kerajaan, yaitu 3 nilai toleransi: (1) Khaochai (fahami), (2) Khaotong (masuk atau datangi sampai ke akar rumput), dan (3) Pattana (membangun). (4) Nilai Gotong Royong dan (5) gerakan membangun sikap toleransi dilakukan secara masif melibatkan berbagai elemen sekolah dan masyarakat.

References

Abdullah, Amin.(2014). Wawasan Filosofis Pendidikan Islam Dalam Masyarakat Multikultural (Intersubjektifitas keberagamaan manusia era kontemporer). Disampaikan dalam Semiloka Pengembangan Pendidikan Islam Berbasis Sosial Budaya. Peneguhan Karakteristik dan Perumusan Visi PPG FITK UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Abdullah, Amin. (2001).Pengajaran Kalam dan Teologi dalam Era Kemajemukan di Indonesia: Sebuah Kajian Teori dan Metode” dalam Th. Sumartana, dkk., Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia, Yogyakarta: Interfidei.

Abu Daud, (t.th) Sunan Abu Daud, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arab.

Al-Qurthubi, (2003). al-Jami’ li Ahkam al-Qur'an. Riyadh: Dar ‘Alam al-Kutub, H Saudi Arabia

Christina, T.K., (2005). “Blessed are The Peacemaker: Christian Religiuos Education for Peacebuilding in The Pluralistic Indonesian Context”, Dissertation, The Graduate School of Arts and Sciences Institute of Religious Education, and Pastoral Ministery of Boston College, 2005.

Durkheim dalam Haralambos dan Holborn. (2004). Sociology: Themes and Perspectives Sixth Edition. London: HarperCollins Publisher.

Deddy Mulyana,(2004). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Rosda Karya.

Fullan, Michael G. (2003). The Moral Imperative of School Leadership. California: Corwin Press, Inc.

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_di_Indonesia

Heafford, M.R. (1967). Pestalozzi. His thought and Its Relevan Today. London: Methuen & Co. Ltd.

Imam Muslim, (2013). Shahih Muslim, Jeddah: Dar al- Minhaj.

Joko Subagyo, (1991). Metodologi Penelitian dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Masduqi, Irwan. (2013). “Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren”, Jurnal Pendidikan Islam. 3(1), 6-7.

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California: SAGE publications Inc.

Iskandar, Syarifudin. (2006). Konflik Etnik Dalam Masyarakat Majemuk. Malang: UM Press.

Koentjaraningrat, (1985). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembagunan. Jakarta: PT Gramedia.

Kompas, Thailand Pelajari Toleransi Beragama, 18 April 2011. Pemerintah Thailand yang dipimpin Menteri Pertahanan Thailand Jenderal Prawit Wongsuwon mencoba mempelajari toleransi beragama di Indonesia

Nurcholis Madjid. (2004). Indonesia Kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nuryatno. M. Agus, (2011). “Islamic Education in Pluralistic Society”, dalam Al-Jami’ah, Journal of Islamic Studies, 49(2), 32.

Noorhaidi, (2017). Kesalihan Gaya Hidup, dan Pasar: Beberapa Catatan tentang Kelas Menengah Muslim Indonesia. Makalah disampaikan pada STADIUM GENERALE-INTERNATIONAL CONFERENCE “Knowledge Production, and Law in the Muslim World. PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA, 18 September.

Sumarni Sri, (2016), Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Lentera.

Sumarni Sri. (2015). Pendekatan Komprehensif Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini dalam Sigit Purnama, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Berbagai Perspektif.

Salamah, Pendidikan Multikultural: Upaya Membangun Keberagaman Inklusif di Sekolah, dalam http://fitk.uinsby.ac.id/30-karya-tulis/83-pendidikan-multikultural-upaya-membangun-keberagaman-inklusif-di-sekolah.html,

Downloads

Published

2023-12-30